Pagi-pagi buta, pintu rumah depan sudah terbuka, suara percikan air terdengar ditelinga. Air itu menampakkan aroma warna dipagi hari dan seakan-akan membangunkan semua penghuni rumah itu. Percikan air tersebut, berasal dari kolam ikan didepan rumah. Dan dalam waktu yang bersamaan, seorang perempuan berumur 45 tahun mengambil air wudhu untuk kemudian shalat subuh.
Dengan wajah kantuk di pelupuk mata dan agak bermalas-malasan, perempuan tersebut memaksa diri menjalankan aktifitas kesehariannya sebagai suatu bentuk kewajiban orang tua. Yaitu kewajiban mencari nafkah untuk kemudian diberikan kepada semua anak-anaknya.
Setelah perempuan itu selesai shalat subuh, dia kemudian berangkat kepasar. Namun sebelum itu, Seperti biasa perempuan tersebut memanggil menantunya untuk dimintai tolong nganterin ke pasar. Patut dimaklumi perempuan baya yang tidak bisa naik motor. Pembaca mungkin penasaran siapa perempuan tersebut?.
Perempuan itu, setiap pagi pasti pergi kepasar. Hampir dalam sepekan tidak ada waktu libur baginya. Dia adalah seorang Ibu yang mempunyai 4 anak, dan salah satu dari empat anak itu akan menjadi sorotan pembicaraan dalam tulisan ini. Sedangkan yang mengantar Ibu setiap harinya dengan sepeda motor adalah menantunya sendiri dari anak yang pertama. Setiap pagi sudah menjadi Rutinitas bagi sang Ibu karena mata pencahariannya memang dari hasil jualan barang-barang kebutuhan dapur yang memasok dari pasar untuk kemudian dijual lagi ke tetanga rumah, sekedar menjual kebutuhan dapur setiap harinya. Keren kan!
Suatu ketika seperti biasa sang Ibu pergi kepasar pagi-pagi sekali setelah shalat subuh. Dan disana sangat ramai sekali baik dari para penjual maupun para pembeli. Dan secara kebetulan sang Ibu melihat anaknya lagi membawa barang-barang bawaan yang sangat banyak. Ketika sang Ibu melihat anaknya mau mengarah ke arahnya, ibu itu menegor ke anaknya tentang barang bawaan dan sedang apa pagi-pagi di pasar. Seorang anak tersebut menjawab bahwa dia lagi disuruh Nyai Pesantren untuk belanja ke pasar. Kemudian ibunya membantu anaknya tersebut mencarikan barang-barang yang dipesan oleh Nyai untuk kemudian dibeli, mungkin ibu itu mengira agar anaknya cepet selesai belanja dan lekas-lekas balik ke pesantren.
Setelah belanjaan anaknya selesai sang Ibu langsung cepet-cepet menyuruh anaknya balik lagi ke pesantren biar tidak telat sekolahnya. Dan setelah itu sang Ibu menggerakkan tangannya yang kanan ke dalam saku kiri bajunya. Apa yang diambilnya?
Pembaca yang budiman tahukah apa yang terjadi dibalik cerita tersebut? Yang terjadi adalah anak tersebut mendapatkan keuntungan 100%. Mengapa? anak tersebut ternyata tidak disuruh belanja oleh Nyai-nya, melainkan belanjaan tersebut untuk dirinya sendiri. Maklum beberapa hari sebelumnya anak itu dikirim uang oleh bapaknya plus ditambah uang dari ibunya ketika belanja yang diambil dari saku karena ibu itu merasa bangga pada anaknya telah berbakti di pesantren.