Rabu, 26 Januari 2011

CATATAN KOMUNIKASI ANTARA ADIE "AIR EMBUN" DENGAN KANG ASEP "RUANG BENING"

Pada tanggal 25 Januari 2011 terdapat suatu kejadian menarik antara Adi Air Embun dengan Kang Asep Ruang Bening. Menariknya adalah adanya suatu aktifitas komunikasi antara keduanya lewat sebuah pesan singkat HP, dalam komunikasi tersebut menarik untuk diperhatikan karena setiap kalimat yang diutarakan mengandung makna tersirat.
Hal ini sengaja diungkapkan dan bahkan di posting di Blog ini guna bisa diambil manfaatnya dan sebagai pembelajaran bahwa betapa pentingnya dalam kehidupan ini untuk tidak menyepelekan hal-hal yang dipandang mata sebagai sesuatu yang tidak penting karena orang bijak mengatakan “orang yang luar bisa adalah orang yang dengan sengaja memanfaatkan hal-hal yang biasa menjadi luar biasa”.
Berikut adalah catatan komunikasi antara Adi Air Embun dengan Kang Asep Ruang Bening:
Adie Air Embun : Asssalamu’alaikum Wr. Wb.
Kang, Alhamdulillah pagi ini saya sudah melaksanakan shalat subuh. Mudah-mudahan bisa membersihkan kotoran yang tak terlihat di tubuh ini, bagaimana dengan Kang Asep Ruang Bening, apakah sudah shalat?
Kang Asep : Terima kasih Mas Adie. Njenengan siapa dan alamatnya dimana?
Saya takjub, njenengan menjaga shalat subuh. Alhamdulillah saya tadi juga shubuh-an jam 04.30 di mushalla al-Asyhar.
Adi Air Embun : Kang, sepertinya sekarang ini isi dunia (manusia) sudah tidak saling kenal ya, kamar berdempetan tapi tidak tahu siapa dan dari mana.hehe
Kang Asep : Haha…, saya takjub lagi dengan “Air Embun”-nya!
Semoga bukan karena ada “Air Tawar”. Hehe…,
Sebab ada Air Kamandanu, Air Kehidupan, dan Air Kedirian.
Adie Air Embun : Itulah kehidupan Kang, air saja mempunyai nama yang bermacam-macam. Saya pun hanya ingin menjadi air embun, di pagi hari embun menjadi salah satu pelengkap kesejukan manusia, tetapi saya kuatir Kang, air tidak bisa bercampur dengan minyak, mungkin bermusuhan kali ya. Hehehe.
Kang Asep : Oke. Sepakat. Haha. Di alam bathini, tiada musuh bermusuhan. Semua berhubungan. Berharmoni ria.
Adi Air Embun : Kang, maaf ya. Bukannya bermaksud ikhtilaf dengan “ruang bening”-nya, tetapi apa tidak terlalu dini memaksakan statmen “tidak ada musuh”. Nabi kita kan mewanti-wanti selepas menang berperang dalam sejarahnya, “musuh terbesarmu adalah syaithan”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar