Sabtu, 29 Januari 2011

Masa Depan Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

Masa Depan Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga
Dibawah Kepemimpinan Prof. Dr. Amien Abdullah

Makalah ini disusun
Guna memenuhi tugas mata kuliah: Seminar Sejarah
Dosen pengampu: Drs. Irfan Firdaus





Disusun Oleh:
Nama : Adi Kuswanto
NIM : 05120020





JURUSAN SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM FAKULTAS ADAB
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2009



PENDAHULUAN
Topik atau pembahasan yang akan diangkat pada pertemuan kali ini adalah mengenai “Masa Depan Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga dibawah Kepemimpinan Prof. Dr. Amien Abdullah”, topik ini melatar belakangi persoalan-persoalan umum yang terjadi di dunia masyarakat akademis belajar mahasiswa kampus se Indonesia yakni masa depan atau output lulusan mahasiswa yang mencetak S1 pengangguran, khusus program studi yang berorientasi disiplin ilmu umum. Sedangkan program studi yang berorientasi disiplin ilmu agama tidak berhasil mencetak sebagai ahli-ahli agama.
Ironisnya, kampus-kampus yang berorientasi pada disiplin ilmu agama seperti IAIN mendapat respon yang negatif dari masyarakat yaitu kampus yang mencetak mahasiswa murtad dan yang berkiblat pada dunia barat.
Seiring dengan konversi IAIN menjadi UIN khususnya dijogja menjadi miris sekali ketika perubahan-perubahan itu dibentuk bukan menjadi solusi persoalan tapi malah memunculkan persoalan baru seperti adanya kesenjangan antara disiplin ilmu umum dengan disiplin ilmu agama.
Makalah ini mencoba mencari tahu apa yang terjadi ditengah-tengah perubahan tersebut dengan dibatasi waktu periode I kepemimpinan Amin Abdullah tahun 2001-2005.
PEMBAHASAN
A. Potret Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Dalam Ranah Idealitas
• Paradigma UIN
Paradigma integrative-interkonektif merupakan sebuah gagasan konseptual yang mengidialisasikan hubungan terpadu antara ilmu-ilmu keislaman dengan ilmu-ilmu umum. Paradigma ini lahir dari sebuah keprihatinan terhadap kesenjangan keilmuan IAIN/UIN selama ini yang bersifat dikotomis antara ilmu agama dengan ilmu umum. Kedua wilayah ilmu pengetahuan itu tidak saling terkait dan saling menyapa satu sama lain; bahkan ilmu umum dianggap barang asing yang tidak memilik relevansi dengan disiplin ilmu agama di IAIN/UIN. Gagasan tentang integrasi dan interkoneksi antara ilmu pengetahuan agama dan ilmu pengetahuan umum sebenarnya bukan fenomena baru dalam khazanah keilmuan Islam. Karena, pada dasarnya Islam tidak mendikotomi antara ilmu agama dengan ilmu umum.
Jika ditelusuri lebih jauh, gagasan tentang integrasi-interkoneksi antara ilmu agama dengan ilmu umum ini sebenarnya tidak lepas dari rangkaian panjang aktualisasi diri umat Islam terhadap proses moderenisasi dunia yang tengah berlangsung dalam skala global. Islam dan tantangan moderenitas merupakan tema paling menonjol dalam agenda pembaharuan pemikiran Islam yang didengungkan oleh para mujaddid Islam sepanjang sejarah. Kekuatan tema ini terutama berkaitan erat dengan realitas kemunduran dan keterbelakangan umat Islam dalam berbagai aspek kehidupan kemajuan dunia barat. Salah satu focus garapan para pembaharu dalam proses modernisasi Islam adalah bidang pendidikan. Dalam segala aspek, bidang pendidikan ini dipandang sebagai sector paling terbelakang yang menghambat laju percepatan modernisasi didunia Islam, akibat pola pikir umat Islam yang terkondisikan oleh garapan bahwa antara agama yang bersumber dari wahyu dan sains yang bersumber dari pemikiran manusia merupakan dua entitas berbeda yang tidak berkaitan satu sama lain. Akibat pemahaman terbelah ini, karakter pendidikan Islam yang semula tidak memisahkan antara kebutuhan agama dan ilmu, iman dan amal, serta dunia dan akhirat lalu kemudian mengalami kejumudan yang berdampak pada penjajahan umat Islam atas supremasi barat. Dalam keyakinan para pembaharu sepanjang abad, reformasi dunia Islam harus dimulai dari ranah pendidikan ini, baik system dan orientasi metodologi maupun format kelembagaan. Realitas historis-sosiologis ini pulalah yang mengilhami tuntutan pelaksanaan konversi IAIN menjadi UIN dengan orientasi keilmuan integrasi-interkoneksi antara ilmu agama dan ilmu umum.
• Latar belakang social budaya mahasiswa UIN
a. Asal sekolah
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga berasal dari basis pendidikan sekolah yang beragam, meliputi Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, baik negeri maupun swasta di dalam maupun luar negeri. Hal ini merupakan implikasi dari transformasi dari IAIN menjadi UIN Sunan Kalijaga pada tahun 2004, keanekaragaman asal sekolah mahasiswa UIN semakin berkembang terutama setelah dibukanya fakultas dan program studi umum di UIN Sunan Kalijaga.
Dengan dibukanya fakultas dan program studi ilmu umum, disamping masih tetap dipertahankan dan dikembangkannya fakultas dan program studi ilmu-ilmu agama, maka dirumuskan konsep pembinaan mahasiswa sebagai pelengkap yang tidak hanya mengakomodir kebutuhan mahasiswa yang memiliki latar belakang disiplin ilmu agama, namun juga untuk mahasiswa yang memiliki latar belakang disiplin ilmu umum.
b. Asal daerah
Kemajemukan etnis maupun budaya mahasiswa UIN dapat ditunjukkan oleh realitas tentang adanya mahasiswa yang berasal dari seluruh wilayah pulau dan propinsi di Indonesia. Bahkan terdapat pula mahasiswa asing yang berasal dari beberapa Negara, terutama dari Negara-negara di Asia Tenggara.
Asal daerah yang beragam juga mengakibatkan munculnya berbagai organisasi mahasiswa yang berbasis nuansa kedaerahan. Fenomena ini, semakin memperkuat kondisi kegiatan kemahasiswaan di UIN sunan kalijaga yang semakin dinamis. Secara langsung mapun tidak langsung, telah terjadi pertemuan antar budaya di UIN, sehingga terjadi suasana yang kondusif bagi mahasiswa untuk dapat belajar memahami dan menghargai nilai-nilai budaya orang lain.
c. Asal ekonomi
Kondisi ekonomi mahasiswa UIN Sunan Kalijaga antara lain dapat dilihat dari jenis pekerjaan orang tua mahasiswa. Berdasarkan data profil UIN Sunan Kalijaga tahun 2005, mayoritas orang tua mahasiswa adalah petani dan wiraswasta, sebagian yang lain dari orang tua mahasiswa bekerja sebagai pegawai negeri sipil, TNI, pensiunan, karyawan swasta, nelayan, dan bekerja di berbagai bidang yang lain. Realitas tentang keberagaman pekerjaan orang tua mahasiswa dengan berbagai taraf ekonominya, menunjukkan bahwa biaya pendidikan di UIN Sunan Kalijaga dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat.
• Pembinaan Mahasiswa UIN
a. Bidang BMK (Bakat, Minat dan Keterampilan)
Unit kegiatan Mahasiswa (UKM) di tingkat Universitas dan Badan Otonom Mahasiswa (BOM) di tingkat fakultas adalah wadah atau tempat di mana mahasiswa melakukan penggalian, penelusuran pembinaan dan pengembangan BMK. UKM dan BOM BMK yang ada di lingkungan UIN Sunan Kalijaga dapat diklasifikasikan kepada tiga bidang yaitu:
1. Bidang Olah Raga yang terdiri dari UKM CEPEDI, INKAI, Taekwondo, dan MAPALASKA
2. Bidang Seni yang terdiri dari UKM Orkes Al-Jami’ah, Teater Eska, Gitasavana, Al-Mizan, dan JCM
3. Bidang Khusus yang terdiri dari UKM Pramuka, Menwa, KORDISKA, KSR PMI, dan KOPMA
b. Bidang Penalaran
Kegiatan mahasiswa dalam bidang penalaran, terdiri dari tiga sub bidang penalaran, yaitu sub bidang kajian dan penelitian, sub bidang pers dan penerbitan, serta sub bidang jurnalistik media elektronik. Masing-masing sub bidang terdiri dari satu atau beberapa UKM dan BOM-F yang memiliki konsentrasi kegiatan yang serumpun dengan satu diantara tiga sub bidang penalaran tersebut. Pada setiap sub bidang tersebut sekurang-kurangnya terdapat seorang ketua dan sekertaris yang bertindak sebagai coordinator dari semua UKM dan BOM-F yang ada dibawah masing-masing sub bidang dari lembaga kegiatan kemahasiswaan bidang penalaran tersebut.
c. Bidang Kepribadian
Dalam keseluruhan proses penyelenggaraannya, aktifitas dipolakan sebagai berikut;
1. Tarbiyah Ta’limiyah yaitu proses pembinaan pada fase awal yang bersifat umum dan terbuka, untuk membentuk suluk dan akhlaq Islami serta wawasan dasar ke-Islaman untuk menjadi pribadi yang shalih li nafsihi.
2. Tarbiyah Takwiniyah yaitu proses pembinaan pada fase lanjutan yang bersifat khusus, untuk mengokohkan kepribadian Islami dan membentuk kepribadian da’I (muslih lighairihi).
3. Tarbiyah Tanzhimiyah yaitu proses pembinaan pada fase pelaksanaan kerja dakwah yang bersifat khusus, untuk membekali dan meningkatkan kemampuan kerja dakwah para aktivis.
B. Potret Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Dalam Ranah Realitas
Potret mahasiswa UIN Sunan Kalijaga dalam ranah idealitas merupakan potret yang bener-bener diidealkan oleh kampus, namun kampus tersebut belum bisa menjawab persoalan-persoalan realitas seperti halnya mencetak mahasiswa yang ahli dalam jurusannya dan berkelulusan yang jelas.
Ada faktor-faktor internal kampus yang menunjukkan bahwa mahasiswa tidak menjalankan aktifitas layaknya sebagai mahasiswa. Faktor-faktor ini ditemukan melalui data-data survey dari profil UIN yakni sebagian besar mahasiswa UIN tidak ikut menikmati terhadap proses pembinaan tersebut. Berikut data-data yang didapat dari hasil survey profil mahasiswa UIN 2005 selepas menerima laporan dari masing-masing fakultas dengan prosenstase sebagai berikut:
1. Mahasiswa berdasarkan jenis kelamin
a. Laki-laki = 60,50%
b. Perempuan = 39,50%
2. Mahasiswa berdasarkan jumlah disetiap fakultas
a. Adab = 15,35%
b. Dakwah = 18,45%
c. Syari’ah = 25, 54%
d. Tarbiyah =22,89%
e. Ushuluddin = 16,74%
f. Sainstek = 1,00%
3. Mahasiswa S1 dan D3 berdasarkan IPK bagi lulusan tahun
2004/2005
a. 2,00-2,49 = 0,71%
b. 2,50-2,99 = 15,96%
c. 3,00-3,49 =72,10%
d. 3,50-4,00 = 11,23%
4. Mahasiswa berdasarkan daerah asal
a. DIY =16,26%
b. Jateng = 39,76%
c. Jatim =15,76%
d. Jawa Barat =10,02%
e. DKI =1,65%
f. Sumatra = 11,30%
g. Kalimantan =2,05%
h. Sulawesi =1,04%
i. Lain-lain =2,16%
5. Mahasiswa berdasarkan sekolah asal
a. MA =60,10%
b. SMA = 30,28%
c. SMK =9,62%
6. Mahasiswa berdasarkan keikutsertaan dalam pemilihan mahasiswa (Pemilwa) tanggal 26 Maret 2005
a. Ikut Pemilwa = 26,89%
b. Tidak ikut = 72,11%
7. Keaktifan dalam keanggotaan atau kepengurusan organisasi kemahasiswaan/kepemudaan ekstra kampus
a. PMII = 13,62%
b. HMI =9,41%
c. IMM =4,13%
d. KAMMI =3,98%
e. Netral =55,32%
f. Lain-lain =13,54%
8. Keaktifan dalam keanggotaan atau kepengurusan Ormawa intra kampus
a. Ya = 24,60%
b. Tidak =75,40%


PENUTUP

Makalah ini tidak untuk menjawab persoalan-persoalan yang terjadi di lingkungan kampus melainkan seperti apa yang sudah dipaparkan dalam pembahasan diatas yaitu mencari tahu yang terjadi didalam kampus.
Harapannya makalah ini mudah-mudahan menjadi kontribusi terhadap Perkembangan UIN Sunan Kalijaga khususnya dimasa-masa transformasi kampus sekarang ini.
Demikian makalah ini dibuat mudah-mudahan bermanfaat bagi kami pada khususnya dan pembaca pada umunya.

DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Amin, dkk., menyatukan kembali ilmu-ilmu agama dan umum : upaya mempersatukan epistimologi islam dan umum. Yogyakarta; Suka Press, 2003
Baidowi, Ahmaddan jarod wahyudi, ed., konversi IAIN ke UIN dalam rekaman media massa. Yogyakarta ; Suka Press, 2005
Panduan Pengembangan Kegiatan Kemahasiswaan:Universitas Islam Negri 2005

Tidak ada komentar:

Posting Komentar